KWIRAUSAHAAN - XI SEMUA JURUSAN - PERANTARA PERDAGANGAN

Berikut adalah macam-macam perantara perusahaan:

1. Grosir (wholesaler)

2. Rentailer (pengecer)

Related image

Sumber : google

Macam perantara perdagangan:

1. Perantara perdagangan yang berkaitan langsung dengan jual beli dengan mempunyai hak milik atas barang dagangan. yaitu:

- Saudagar (wholeseller merchand) yaitu:

pengusaha yang membeli barang ,memperoleh hak milik,menyimpan dan menjual kembali barang dagangan. Yang termasuk dalam golongan saudagar yaitu:

grosir  (wholesaler) Adalah :

perusahaan dagang yang membeli dan menjual kembali barang dagangan kepada pengecer atau saudagar lainnya, perusahaan industry dan instansi atau lembaga.

- Pedagang eceran ( retailer )

- Adalah : perusahaan atau pengusaha yang melakukan penjualan eceran dengan langsung kekonsumen

2. Perantara perdagangan yang berkaitan langsung dengan jual beli tanpa  mempunyai hak milik atas barang dagangan.yaitu:

a. Orang yang bekerja diperusahaan, yaitu karyawan dan salesman

Karyawan adalah : pegawai yang kegiatan nya melakukan kegiatan perdagangan . merekaq bertindak melakukan penjualan.

Salesman adalah : orang- orang yang menjadi perantara dalam mengadakan persetujuan jual beli antara majikan dengan orang – orang atau lembaga yang dikunjungi.

b. Orang yang berdiri sendiri, seperti agen, makelar,dan komisioner

- Agen adalah : suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan tawar- menawar penjualan atau pembelian maupun kedua-duanya dengan tidak memperolehhak milik atas barang yang diperdagangkan.

- Makelar ( broker ) adalah :orang atau perusahaan yang melakukan usaha perdagangan dengan bertindak sebagai pihak yang mewakili pembeli atau penjual dalam persetujuan jual- beli

- Komisioner ( commission agent )adalah : perusahaan yang melakukan persetujuan jual – beli atas namanya sendiri untuk pihak tertentu dengan mendapatkan upah

Perantara perdagangan yang tidak berkaitan langsung dengan jual-beli. Adalah : orang-orang atau para penguasaha yang hanya memberikan jasa tertentu dalam kiprahnya membantu kelancaran distribusi barang dagangan, mereka hanya sebagai fasilitator, yaitu :

- Fasilitator penunjang, yaitu : perusahaan- perusahaan tertentu yang memungkinkan pemeliharaan pemindahan barang

- Fasilitator pelengkap, yaitu ; perusahaan-perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggungan kerugian, penyediaan dana, promosi dan sebagainya.

c. Perantara dibidang jasa lainnya

Perantara dalam bidang ini bukan hanya para perantara yang merupakan fasilitator penunjang dan pelangkap dalam perindustrianbarang dagangan saja, tetapi juga dalam pemasaran jasa ,hotel, parawisata,hiburan dan sebagainya.

Bagaimana cara menghitung Breakeven Point (BEP) usaha anda ? (002/2011)

Bagaimana cara menghitung Breakeven Point (BEP) usaha anda ?

Ketika anda ingin memulai sebuah usaha, ada tiga hal pokok yang harus anda pertimbangan atau perhitungkan yaitu : Produk, Modal dan Pasar.  Dalam pembahasan kali ini karena judulnya bagaimana cara menghitung BEP, maka pembahasan hanya difokuskan pada modal. Adapun untuk 2 pokok lainnya akan dibahas dalam kesempatan yang lain.

Dengan memiliki modal anda akan dapat membeli peralatan untuk berproduksi, membeli bahan baku, membayar gaji pekerja dan membuat program marketing seperti halnya pemasangan iklan di media massa baik cetak maupun elektronik.

Modal atau untuk lebih membumi, marilah kita sebut modal menjadi uang. Sumber uang bagi anda seorang pengusaha tentunya beragam untuk setiap orang seperti dari simpanan/tabungan, warisan keluarga, pinjaman dari kerabat/sahabat dan pinjaman dari lembaga keuangan. Pada umumnya sumber uang dari selain lembaga keuangan tidak terlalu ribet dengan urusan administrasi dan studi kelayakan usaha, karena anda memiliki hubungan kekerabatan dan emosional yang cukup dekat dengan sumbernya, sehingga mereka akan sangat mempercayai anda.

Sebaliknya pinjaman yang diperoleh dari lembaga keuangan baik itu bank dan non bank, ketika anda mengajukan kredit, anda diwajibkan untuk memaparkan studi kelayakan usaha yang intinya harus dapat menyakinkan pihak kreditor, bahwa usaha anda pantas untuk dibiayai dan memiliki prospek yang positif. Salah satu indicator yang umum digunakan oleh kreditor adalah tingkat Breakeven Point (BEP).

Selanjutnya untuk menyamakan persepsi, mari kita bahas apa sebenarnya disebut dengan BEP. Dalam bahasa umum, BEP dapat disebut juga sebagai Titik Pulang Pokok. Titik Pulang pokok memiliki makna saat/kapan modal yang digunakan akan kembali. Dalam menghitung “saat atau kapan” ini, ada dua metode penghitungan yang dapat kita pilih yaitu saat jumlah produksi mencapai berapa unit dalam hal ini disingkat dengan (Q) ? Atau saat total penjualan mencapai berapa harga berapa rupiah atau disingkat dengan (P)?

Adapun rumus/formula dari dua metode tersebut diatas adalah sebagai berikut :

1. BEP-Unit              = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)

2. BEP-Rupiah         = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)

Penjelasan Rumus :

a) BEP Unit / Rupiah =  Titik pulang pokok

b) Biaya Tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha, biaya asuransi. Dll.

c) Biaya Variable adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll

d) Harga per unit adalah harga jual barang atau jasa yang dihasilkan.

e) Biaya Variable per unit adalah total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di produksi atau dengan kata lain biaya rata-rata per unit.

f) Margin Kontribusi per unit adalah selisih harga jual per unit dengan biaya variable per unit.

Untuk lebih jelasnya marilah kita aplikasikan rumus tersebut dalam contoh kasus dibawah ini :

Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Maju” memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti berikut ini :

1) Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140juta yaitu terdiri dari :

Biaya Gaji Pegawai + Pemilik                                      = Rp.75,000,000

Biaya Penyusutan Mobil Kijang                                  = Rp.  1,500,000

Biaya Asuransi Kesehatan                                            = Rp.15,000,000

Biaya Sewa Gedung Kantor                                         = Rp.18,500,000

Biaya Sewa Pabrik                                                         = Rp.30,000,000

2) Biaya Variable per Unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :

Biaya Bahan Baku                                                           = Rp.35,000

Biaya Tenaga Kerja Langsung                                       = Rp.25,000

Biaya Lain                                                                         = Rp.15,000

3) Harga Jual per Unit Rp.95,000.

Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun dalam rupiah :

BEP unit adalah

= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)

= Rp.140juta / (Rp.95,000 – Rp.75,000)

= Rp.140juta / Rp.20,000

= 7,000 unit

BEP Rupiah adalah

= Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)

= Rp.140 juta / (Rp.20,000 : Rp. 95,000)

= Rp.140juta  / 0.2105

= Rp.665,083,135

Penjelasan perhitungan BEP :

Untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, perusahaan Usaha Maju Terus harus dapat menghasilkan produk sebanyak 7,000 unit dengan harga Rp.95,000 unit, maka jumlah penjualannya akan menjadi Rp.665,083,135.

Aplikasi BEP untuk penghitungan target laba.

Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, maka anda sebagai manager atau pemilik Usaha Maju Terus akan dapat menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang anda targetkan, yaitu dengan cara menambahkan laba yang ditargetkan tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.

Misalkan target laba anda sebulan adalah Rp.75 juta, maka minimal penjualan yang anda harus capai adalah sebagai berikut :

BEP – Laba = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit – Biaya Variable per unit)

BEP – Laba = (Rp.140juta + Rp.75juta) / (Rp.95,000 – Rp.75,000)

BEP – Laba = Rp.215juta / Rp.20,000

BEP – Laba = 10,750 unit atau

BEP – Laba = Rp.1,021,250,000 (10,750 unit x Rp.95,000)

Mari kita buktikan perhitungan tersebut diatas, apakah benar dengan menjual sebanyak 10,750 unit Usaha Maju Terus akan mendapatkan laba sebesar Rp.75,000,000.

A

Penjualan (10,750 unit x Rp.95,000)

Rp.1,021,250,000

B

Dikurangi :

1. Biaya Tetap

Rp.140,000,000

2. Biaya Variable (10,750 x Rp.75,000)

Rp.806,250,000

Total Biaya

Rp.   946,250,000

C

Laba / (Rugi)

Rp.     75,000,000

Terbuktikan…!

Demikian, semoga penjelasan ini dapat memberikan pencerahan kepada anda. Apabila anda ingin berkonsultasi mengenai kondisi keuangan keluarga dan usaha

CARA  MEMBUAT PROPOSAL USAHA

Pengertian dari prospek usaha adalah : perkiraan peluang pengembangan usaha yang dimiliki , prospek usaha dengan perencanaan usaha menurut George R Terry, perencanaan adalah usaha memilih atau menggabungkan serta menghubungkan fakta –fakta dan membuat serta menggunakan asumsi – asumsi mengenai masa yang akan datang dengan cara menggambarkan dan merumuskan kegiatan- kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang di inginkan

Mengidentifikasi prospek usaha

Cara mengidentifikasi peluang usaha adalah ;

a. Percaya dan yakin bahwa usaha bias dilaksanakan

b. Janganlah tradisi lingkungan yang stabil akan melumpuhkan pikiran wirausaha

c. Bertanyalah pada diri kita sendiri “bagaimana cara melakukan usaha yang baik”

Tata urutan perencanaan

1. Merumuskan kebutuhan dan tujuan yang yang igin dicapai

2. Melakukan observasi dan penelitian terhadap masalah – masalah yang berkaitan dengan perencanaan secara ilmiah

3. Menganalisis hasil observasi

4. Menggunakan metode perencanaan yang sudah dimiliki

5. Melakukan evaluasi terhadap rencana yang sudah dijalankan dan memperbaiki kekurangan yang ada dalam perencanaan untuk membuat perencanaan yang baru

Proposal usaha

Pengertian proposal usaha adalah :dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan yang menggambarkan semua unsure relevan , baik internal maupun eksternal , mengenai usaha atau proyek baru

Ada beberapa pengertian dari proposal usaha :

1. Proposal  usaha sebagai dokumen

2. Proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang dibuat oleh wirausaha yang memuat rencana secara rinci usaha baru yang akan dijalankan

3. Proposal  usaha sebagai media komunikasi

4. Proposal  usaha dapat juga digunakan sebagai media komunikasi bagi wirausaha karena memuat profit  bisnis yang akan dijalankan

5. Proposal  usaha untuk meluhat sasaran usaha

6. Proposal  usaha dapat juga digunakan untuk melihat sasaran usaha karena memuat apa yang akan dicapai oleh perusahaan

7. Proposal  usaha untuk melihat strategi usaha

8. Proposal  usaha untuk melihat strategi usaha karena memuat arah tindakan atau cara untuk mencapai sasaran usaha

Cara membuat proposal usaha atau proposal bisnis adalah sebagai berikut. Yang harustercantum di sebuah proposal usaha atau proposal bisnis adalah:. Hasil Studi Kelayakan Usaha yang membahas tentang potensi pasar targeting dan segmenting

• Kebutuhan investasi atu modal

• Biaya operasional

• Neraca awa yang berisi estimasi pendapatan,margin, biaya ops dan keuntungan

• Strategi bisnis

CONTOH PROPOSAL USAHA SEMBAKO

Bagi Anda yang ingin membuka suatu usaha namun memiliki kendala modal maka sebaiknya membuat proposal usaha untuk ditawarkan kepada investor atau penyandang modal, pihak bank dan lembaga keuangan.

Keuntungan yang diperoleh jika Anda mampu menyusun proposal adalah:

a. Investor atau bank dapat memahami dengan baik usulan usaha yang ditawarkan.

b. Investor atau bank dapat memberikan penyertaan modal atau pinjaman yangdiperlukan.

c. Memperoleh kesempatan mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar.

d. Mendapatkan calon relasi usaha yang lebih luas.

Berikut adalah susunan dari suatu proposal usaha pada umumnya:

1. Judul Proposal Usaha

2. Ringkasan Proposal Usaha

Pada dasarnya merupakan ringkasan gambaran proposal usaha. Biasanya investor atau bahkan pihak bank sebelum membaca secara lengkap mengenai proposal usahayang ditawarkan, pertama ingin mengetahui lebih dahulu dengan cepat mengenai prospek usaha. Jika mereka tertarik, maka akan membaca secara lengkap proposal usaha yang kita ajukan. Namun bila tidak tertarik, pada umumnya calon investor atau bank kemungkinan besar akan menolak usulan usaha tersebut

3. Analisis Permintaan-Penawaran dan Persaingan Usaha

Kelangsungan suatu kegiatan usaha bergantung kepada adanya kebutuhan atau permintaan atas barang dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen atau permintaan, diperlukan survei atau observasi (pengamatan). Survey dimaksudkanuntuk mengumpulkan data dan informasi di lapangan yang berhubungan dengan bidang usaha yang akan dijalankan, sehingga ditemukan hal-hal yang memungkinkantumbuh berkembangnya kegiatan ekonomi baru. Berikut contoh pengumpulan datauntuk membuka suatu jenis usaha di suatu lingkungan perumahan tertentu. Misalkan kita ingin membuka toko barang kebutuhan sehari-hari maka sebaiknyadilakukan pengumpulan data untuk dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut:

- Jumlah KK 500

- Pendapat rata-rata/per bulan per KK Rp 1.000.000,00

- Prosentase biaya hidup dibandingkan pendapatan adalah 80 % atau Rp 800.000,00

- Rata-rata biaya hidup utama (beras, lauk-pauk, sandang dll) adalah 60 % dari total biaya hidup 0.6 x Rp 800.000,00 = Rp 480.000,00

- Pendapatan yang dibelanjakan di lingkungan sendiri adalah 25% dari biaya hidup utama atau 25% x Rp 480.000,00 = Rp 120.000,00

Data itu menghasilkan kemungkinan belanja di lingkungan sendiri, misalnya 40% kepada pedagang keliling (lauk pauk) dan sisanya 60% ke toko kebutuhan hidup sehari-hari atau sebesar 0,6 x Rp 120.000,00 = Rp 72.000,00 karena itu, potensi permintaan kebutuhan hidup utama sehari-hari yang dapat dipenuhi melalui belanja toko adalah Rp 72.000,00. Per KK per bulan. Selain itu perlu pula pengamatan atas kedua toko yang ada di kawasan tersebut dengan mengetahui besarnya nilai dagangan kemampuan jual serta karakter pembeli (misalnya barangyang laku dan yang kurang laku). Jika hasilnya menunjukkan hanya sebagian kecil potensi permintaan yang telah digarap atau kita yakin bahwa kita dapat bersaing dengan toko yang sudah ada, maka masih terdapat peluang membuka usaha baru yang menjual kebutuhan hidup sehari-hari.

4. Aspek Produksi

Apabila dalam usulan usaha terdapat kegiatan memproduksi suatu jenis barang maka dalam proposal tersebut sebaiknya dijelaskan mengenai teknologi yangditerapkan, mesin dan peralatan serta spesifikasi harga. Juga sebaiknyadijelaskan proses produksi secara singkat, bagan dan arus produksi, kapasitas produksi yang direncanakan, rencana produksi dan karyawan yang dibutuhkan.Penting juga dijelaskan mengenai bahan baku dan bahan pembantu untuk memproduksi barang tersebut. Penjelasan tersebut dapat mengacu kepada

a. Sumber dan ketersediaan bahan baku dan bahan penolong.

b. Mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan pembantu.

c. Volume bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan sesuai dengan rencana produksi.

d. Sistem pembelian bahan baku apakah tunai atau kredit.Hal yang perlu diterangkan, adalah lokasi usaha, bisa dengan cara membuatgambar peta lokasi usaha secara kasar, termasuk status kepemilikannya

Hal yang perlu diterangkan, adalah lokasi usaha, bisa dengan cara membuatgambar peta lokasi usaha secara kasar, termasuk status kepemilikannya.

5. Rencana Pemasaran

Apabila ingin membuat rencana pemasaran maka hal terpenting yang harus dijelaskan minimal mencakup 4 aspek meliputi :

1. produk yang akan dibuat atau dijual,

2. harga berapa produk tersebut akan dijual,

3. promosi yang akan dilakukan

4. dan di mana serta ke mana produk tersebut akan dipasarkan atau sering disebut dengan istilah saluran distribusi. Rencana pemasaran dalam jargon pemasaran dikenal sebagai Marketing Mix (Bauran Pemasaran) yang terdiri dari 4 P:

a. Product,

b. Price,

c. Promotion

d. Place.

Rencana Keuangan Proyeksi atau rencana keuangan umumnya dibuat dalam jangka waktu 5 tahun dengan periode tahunan atau minimal setahun dengan periode bulanan. Jadi misalkan proyeksi keuangan 5 tahun maka sebaiknya dibuat proyeksi keuangan tahun ke 1sampai dengan tahun ke 5. Apabila proyeksi keunagan cuma setahun maka dibuat proyeksi bulanan yaitu dari bulan Januari sampai Desember.

Rencana atau proyeksi keuangan minimal terdiri dari :

- Proyeksi laba rugi- Proyeksi neraca

- Proyeksi arus kas (sumber dan penggunaan dana)

Dalam membuat rencana atau proyeksi keuangan maka yang perlu diperhatikanadalah membuat asumsi-asumsi yang bersifat realistik sebagai dasar pembuatan proyeksi atau rencana keuangan. Didasarkan atas asumsi-asumsi yang realitik danwajar maka proposal usaha dapat memberikan gambaran kepada calon investor tentang kemungkinan laba dan risiko yang mungkin terjadi apabila asumsi penjulan dan asumsi biaya tidak tercapai.

Asumsi-asumsi yang penting untuk dilakukan adalah :

I. Asumsi produksi.

e. Jam dan hari produksi (per hari, per minggu, per bulan, dan per tahun)

f. Kapasitas produksi (per jam, per minggu, per bulan dan per tahun)

g. Berapa produksi barang yang dihasilkan (harian, mingguan, bulanan, tahunan)

II. Asumsi Penjualan.

a. Hari penjualan (dalam seminggu, dalam sebulan dan dalam setahun)

b. Harga jual barang atau jasa (per unit, per lusin, per boks dan lain-lain)

c. Penjualan pada saat awal periode penjualan (minggu pertama, bulan pertama,tahun pertama)

d. Pertumbuhan penjualan dalam periode tertentu (mingguan, bulanan, tahunan)

Menyusun draf proposal usaha

Persiapan yang diperlukan sebelum menyusun proposal usaha:

1. Menetapkan jenis usaha

2. Menetapkan jenis produk yang akan diusahakan

3. Menetapkan aspek pemasaran produk

4. Menetapkan teknis distribusi produk

5. Menetapkan aspek organisasi dan manajemen

6. Menetapkan aspek yuridis

7. Melaksanakan aspek administrasi

8. Melaksanakan aspek keuangan

9. Mempelajari aspek kebijakan pemerintah

10.Mempelajari aspek AMDAL

Pokok – pokok pikiran dalam menyusun proposal usaha sebagai berikut :

1. Halaman depan

Dalam halaman depan dicantumkan nama dan alamat perusahaan serta nama orang yang akan bertanggung jawab

2. Daftar isi

Dalam daftar isi secara rinci disebutkan seluruh isi draf proposal lengkap dengan nomor halamannya

3. Rangkuman eksekutif

Rangkuman eksekutif sangat penting karena para pembaca ingin mengetahui cepat apa isi keseluruhan prosposal usaha

4. Penjelasan perusahaan

Dalam proposal usaha diungkapkan strategi perusahaan dan tim manajemen pengelola  perusahaan

5. Pemasaran

Dalam uraian tentang pemasaran diungkapkan tentang pasar yang dituju, besar potensi pasar dan bagaiman strategi  serta ramalan tentang target konsumen pada masa dating

6. Barang dan jasa yang dihasilkan

Dalam bagian ini diungkapkan mengenai kuantitas , kualitas , kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa

7. Usaha meningkatkan penjualan

Dalam usaha meningkatkan penjualan dijelaskan tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan , tenaga penjual yang akan digunakan

8. Permodalan

Dalam permodalan usaha dijelaskan rencana permodalan dan proyeksinya , neraca pendahuluan , aliran kas dan pendapatannya

9. Apendiks

Dalam apendiks dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi proposal usaha

Previous
Next Post »