Pengertian Dosa Besar
Dosa berasal dari bahasa sansekerta, dalam bahasa Arab disebut az-zanbu, al-ismu atau al-jurnu.
Sumber : Google
Ulama fuqaha sepakat bahwa dosa besar adalah:
Ø Dosa yang pelakunya diancam dengan hukuman dunia, axab diakhirat, dan dilaknat oleg Allah SWT dan Rasulullah.
Ø Dosa yang pelakunya diancam dengan hukuman dunia, seperti mencuri, korupsi, merampok dan membunuh
Ø Dosa yang pelakunya diancam dengan siksa diakhirat, seperti kemunafikan, kekafiran, dan lalai mengerjakan shalat. (QS.At-Taubah:68, Al-Muddassir)
Apakah dosa-dosa besar bisa mendapat ampunan dosa dan masuk surga?
Tentu saja bisa, asal para pelaku dosa besar itu bertobat dengan tobat yang sungguh-sungguh (tobat nasuha).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ {التحريم:8}
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga)
َلتَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ (رواه ابن ماجه
Orang yang bertobat dari dosanya, seperti orang yang tidak berdosa (HR. Ibnu Majah)
B. Contoh-contoh Perbuatan Dosa Besar
Dosa Besar terhadap Allah SWT
A. Syirik
Adalah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu selain-Nya, baik dalam zat-Nya, sifat-Nya, af’al-Nya (perbuatan), maupun dalam hal ketaatan yang seharusnya ditujukan hanya kepadaNya
Merupakan dosa yang paling berat, sehingga pelakunya tidak akan memperoleh ampunan Allah SWT, apabila tidak bertobat sungguh-sungguh (nasuha)
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا النساء:48}
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa: 48)
Dosa Besar terhadap Allah SWT
B. Kufur
Yaitu mengingkari adanya Allah SWT dan segala ajaran-Nya yang disampaikan oleh nabi/ rasul-Nya. Orang yang kufur disebut kafir.
Termasuk kufur adalah mengingkari atau tidak mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah SWT.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (ابراهيم: 7)
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim:7)
Dosa Besar terhadap Allah SWT
C. Nifak
Yaitu sikap, ucapan, dan perbuatan yang sesungguhnya bertentangan dengan apa yang tersembunyi dalam hatinya, seperti pura-pura memeluk agama Islam, padahal hatinya kufur.
Orang yang berprilaku nifak disebut munafik.
D. Fasik
Yaitu nelupakan Allah SWT, meninggalkan dan keluar dari agama Islam yang ditunjukkan dengan sikap mental, ucapan dan tindakan.
وَلاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (الحسر:19)
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik. (QS. Alhasyr:19)
Contoh-contoh Perbuatan Dosa Besar
2. Dosa Besar terhadap Diri Sendiri
F Adalah perbuatan dosa besar yang objek atau sasarannya adalah diri sendiri, seperti membunuh diri sendiri. Buruh diri haram hukumnya karena yang berhak menhidupkan dan mematikan seseorang hanyalah Allah SWT.
F Firman Allah SWT tentang haramnya bunuh diri
وَهُوَ الَّذِي أَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَكَفُورٌ
Dan dialah Allah yang Telah menghidupkan kamu, Kemudian mematikan kamu, Kemudian menghidupkan kamu (lagi), Sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari nikmat.
(QS. Al-Hajj: 66)
3. Dosa Besar dalam Keluarga
F Salah satu contoh dosa besar dalam keluarga adalah durhaka kepada kedua orang tua.
F Rasulullah bersabda:
اَلاَ اُنَبِّئُكُمْ بِاَكْبَرِ اْلكَبَائِرِ؟ قُلْنَا بَلَي يَارَسُوْلُ اللهِ قَالَ: اَْلاِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ (رواه البخاري و مسلم)
Artinya:
“Maukah Aku kabarkan kepada kalian dosa yang paling besar? Kami para sahabat menjawab, “Baiklah ya Rasulullah.” Rasulullah SAW bersabda. “Menyekutukan Allah (syirik) dan mendurhakai kedua orang tua.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah bersabda yang artinya:
“Rida Allah berada didalam rida kedua orang tua dan kemurkaan-Nya berada pada kemurkaan kedua orang tua”
(HR. Tabrani dan Ibnu Amar)
3. Dosa Besar dalam Keluarga
F Salah satu contoh dosa besar dalam keluarga adalah durhaka kepada kedua orang tua.
F Rasulullah bersabda:
اَلاَ اُنَبِّئُكُمْ بِاَكْبَرِ اْلكَبَائِرِ؟ قُلْنَا بَلَي يَارَسُوْلُ اللهِ قَالَ: اَْلاِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ (رواه البخاري و مسلم)
Artinya:
“Maukah Aku kabarkan kepada kalian dosa yang paling besar? Kami para sahabat menjawab, “Baiklah ya Rasulullah.” Rasulullah SAW bersabda. “Menyekutukan Allah (syirik) dan mendurhakai kedua orang tua.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah bersabda yang artinya:
“Rida Allah berada didalam rida kedua orang tua dan kemurkaan-Nya berada pada kemurkaan kedua orang tua”
(HR. Tabrani dan Ibnu Amar)
5. Dosa Besar dalam Makanan dan Minuman
F Makanan
Makanan yang diharamkan karena zatnya telah dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Maidah: 3 sebagai berikut:
Allah berfirman :
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ذَلِكُمْ فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (المائدة:3)
5. Dosa Besar dalam Makanan dan Minuman
F Makanan
Allah berfirman yang artinya :
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir Telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Maidah:3)
5. Dosa Besar dalam Makanan dan Minuman
F Minuman Khamar
Khamar berasal dari kata “khamran” yang artinya tertutup, terhalang atau tersembunyi. Selanjutnya kata khamar digunakan sebagai sebutan bagi setiap yang memabukkan dan menutup atau menghalangi akal sehat peminumnya dari mengerjakan perintah Allah dan Rasul-Nya.
Nabi Muhmmad bersabda:
كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ (رواه أبوداو
Artinya:
“Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram” (HR. Abu Daud)
6. Dosa Besar dalam Kehidupan Bermasyarakat
Pembunuhan:
Merupakan tindak kejahatan yang pertama diadili pada pengadilan Allah di akhirat kelak. Seperti Sabda Rasulullah SAW:
اَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ اْلعَبْدُ الصَّلاَةُ وَ اَوَّلُ مِا يُقْضَي بَيْنَ النَّاسِ فِي الدِّمَاءِ
Ditinjau dari segi perbuatannya, pembunuhan dapt dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Pembunuhan dengan sengaja, yaitu: dengan menggunakan senjata, tangan kosong yang memghilangkan nyawa seseorang.
2. Pembunuhan seperti sengaja, yaitu pembunuhan yang tampaknya seperti sengaja tapi sebenarnya tidak sengaja. Misal, memukul orang dengan alat yang biasanya tidak mematikan seperti lidi, ternyata yang dipukul kemudian mati.
Pembunuhan yang tidak sengaja. Contohnya, seseorang yang berbadan gemuk terpeleset jatuh dan menimpa seorang kurus, sehingga orang yang tertimpa itu mati.
F Menaniaya Orang :
Tindak pidana terhadap anggota tubuh manusia (menganiaya) ada yang dilakukan dengan senganja dan adapula dilakukan tidak dengan sengaja
Tindak pidana terhadap anggota tubuh manusia (menganiaya) ada yang dilakukan dengan senganja dan adapula dilakukan tidak dengan sengaja
Firman Allah tentang qisas :
َكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَاْلأَنْفَ بِاْلأَنْفِ
وَاْلأُذُنَ بِاْلأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ
كَفَّارَةٌ لَهُ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Dan kami Telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
(QS. Al-Maidah:45)
F Mencuri :
Adalah mengambil harta milik orang lain dari tempat penyimpanannya secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi
Menurut hukum Islam, pencurian termasuk tindak pidana Hudud, yang pelakunya akan dijatuhi hukuman berat oleh pengadilan, yaitu hukum potong tangan, apabila pencurian yang dilakukannya telah memenuhi persyaratan tertentu
F Merampok :
Adalah mengambil harta milik orang lain dengan kekerasan atau ancaman senjata tajam, bahkan kadang-kadang disertai dengan penganiayaan dan pembunuhan.
Allah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa perampok termasuk kelompok Hirabah, yaitu kelompok yang menyatakan perang terhadap Allah dan RasulNya, karena perampokan meriupakan perbuatan melawan hukum Allah SWT dan melawan masyarakat yang melawan hukum
C. Menghindari Perbuatan Dosa Besar
Firman Allah:
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا
(النساء:31)
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).
(QS. An-Nisa:31)
1. Senantiasa mengingat firman Allah SWT Surah:
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (QS. An-Nisa:31)
2. Senantiasa sadar bahwa melakukan dosa besar, akibat buruknya terutama akan menimpa pelaku itu sendiri baik di dunia maupun di akhirat. Sesuai firman Allah SWT:
EmoticonEmoticon