Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawancara diartikan sebagai berikut:
· Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dsb.) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Biasanya pendapat itu untuk dimuat di surat kabar.
· Wawancara adalah tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan.
· Wawancara adalah tanya jawab peneliti dengan manusia sumber (narasumber).
sumber : google
Dilihat dari pelaksanaannya, wawancara dibedakan menjadi dua macam.
· Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur adalah suatu kegiatan wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun atau dipersiapkan sebelumnya. Pewawancara mengikuti dengan saksama pedoman yang telah disusun.
· Wawancara bebas
Wawancara bebas adalah kebalikan dari wawancara terstruktur. Dalam hal ini pewawancara melakukan kegiatan secara spontan, tidak berdasarkan pedoman tertentu. Kalaupun ada pedoman, itu tidak dilakukan secara kaku. Urutannya bebas, disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi pada saat wawancara dilakukan.
Langkah-langkah Melaksanakan Wawancara
1. Rumuskan masalah atau tema apa yang hendak ditanyakan! Dalam hal ini perlu dilakukan studi pustaka.
2. Susunlah rencana (skenario) wawancara Anda dengan cermat serta memperhitungkan segala kemungkinan yang akan dihadapi!
3. Pilihlah informan atau narasumber yang tepat dan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan!
4. Hubungilah calon narasumber dan sepakati waktu serta tempat untuk pelaksanaan wawancara!
5. Mulailah berwawancara dengan terlebih dahulu memperkenalkan diri dan memberitahukan tujuan wawancara!
6. Beritahukan bahwa Anda akan memperhatikan persyaratan yang diajukan narasumber. Di pihak lain Anda bertindak jujur dan objektif dalam melakukan wawancara!
7. Perlu persetujuan narasumber jika hendak menggunakan alat perekam ataupun alat pemotret!
8. Mintalah konfirmasi pada narasumber terhadap catatan yang telah dibuat pada akhir wawancara!
9. Jangan lupa mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan!
Menyatakan Pendapat yang Berbeda
Perhatikan kalimat di bawah ini!
(1) Maaf, saya kurang sepaham dengan pendapat Saudara. Menurut saya, sebaiknya kita ... .
(2) Pendapat Anda bisa kita laksanakan. Tetapi saya mempunyai solusi lain, yaitu ... .
(3) Menurut saya, pendapat orang yang berasal dari Suku Jawa dapat dipercaya daripada suku lain.
(4) Agama dia adalah agama minoritas, jadi kita tidak perlu menyetujui pandapat dia.
Kalimat (1) dan (2) menggunakan ungkapan yang tepat dalam menyatakan perbedaan pendapat. Kalimat (3) dan (4) menggunakan ungkapan yang mengandung konflik dalam menyatakan perbedaan ungkapan. Kalimat (1) dan (2) dapat Anda gunakan dalam percakapan, tetapi kalimat (3) dan (4) sebaiknya tidak digunakan dalam percakapan.
Latihan soal
A. Kerjakan soal berikut dengan tepat!
1. Coba jelaskan kaitan antara wawancara dengan komunikasi yang menerapkan pola gilir?
2. Sebut dan jelaskan macam-macam wawancara!
3. Apa perbedaan antara bercakap-cakap dengan teman dan bercakap dengan guru?
4. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam bercakap-cakap?
5. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam berwawancara?
B. Bacalah percakapan berikut ini!
Bapak : “Bu, Dona telah kelas tiga SMP. Sebentar lagi masuk SMA.”
Ibu : “Benar, Pak!”
Bapak : “Gimana, dia mau sekolah di mana?”
Ibu : “Kalau menurut saya, biarkan Dona sendiri yang memilih sekolah yang dia inginkan. Soalnya bisa jadi, pilihan kita tidak cocok dengan keinginan si anak.”
Bapak : “Benar juga, pikiran Ibu! Sekarang, di mana Dona?”
Ibu : “Ada. Dia sedang di kamarnya! Perlu dipanggil?”
Bapak : “Saya kira baik, kalau Dona kita ajak bicara sekarang. Biar dia mulai berpikir untuk menentukan pilihannya.”
Ibu : “Dona, kemari, Nak!”
Dona : “Ya, Bu. Ada apa?”
Ibu : “Begini lho, kamu kan sudah kelas tiga. Sebentar lagi lulus dan melanjutkan ke sekolah lanjutan atas. Apakah kamu sudah berpikir mau ke mana?”
Dona : “Belum, Bu.” Bapak : “Kalau begitu, mari kita pikir bersama. Pemikiran orang banyak biasanya lebih baik daripada dipikir sendiri.”
Ibu : “Kamu sendiri condong memilih ke mana? SMA atau SMK?”
Dona : “Kalau saya sih, senang di SMK?”
Bapak : “Mengapa?”
Dona : “Soalnya begini, Pak. Kalau saya melanjutkan di SMK, saya bisa langsung kerja. Dengan demikian, saya tidak membebani bapak dan ibu lagi. Tapi, saya justru dapat meringankan keluarga.”
Ibu : “Bagus sekali pemikiranmu, Nak! Kita memang masih harus membiayai dua adikmu lagi.”
Bapak : “Lalu, apakah kamu sudah punya gambaran SMK mana yang ingin kamu pilih?”
Dona : “Sudah, Pak. Saya akan berusaha dapat diterima di SMK Kasih Bangsa.”
Bapak : “Baiklah kalau demikian. Sejak sekarang persiapkan dirimu untuk menempuh ujian akhir. Belajarlah lebih rajin lagi.”
Ibu : “Jangan lupa pula, berdoa, makan, dan olahraga yang teratur!”
Dona : “Baik, Bu. Saya akan memberikan yang terbaik bagi keluarga kita.”
C. Kerjakan soal di bawah ini berdasarkan percakapan di atas
1. Apakah yang sedang dibicarakan oleh keluarga Dona tersebut?
2. Apakah terdapat ungkapan yang berbeda pada percakapan tersebut?
3. Apakah dalam percakapan tersebut terdapat pendapat yang menyebabkan konflik?
4. Menurut Anda apakah percakapan tersebut termasuk percakapan formal atau nonformal?
EmoticonEmoticon