PRODUKTIF MM - XI MM - MENJELASKAN PROSEDUR PENGOPERASIAN KAMERA VIDEO

Definisi Kamera Video
clip_image002
Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa fr ekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.

clip_image004
Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan -tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut.
Standard broadcast video
clip_image005
StandardRagionFrame per second (FPS)
SecamPrancis, Timur tengan dan Afrika25 fps
PALIndonesia, China, Australia, Uni Eropa25 fps
NTSCAmerika,Jepang, Kanada, Mexico, dan Korea29,97 fps
clip_image006clip_image007clip_image008clip_image009clip_image010clip_image007[1]clip_image006[1]clip_image011clip_image008[1]clip_image012clip_image010[1]clip_image011[1]clip_image006[2]clip_image011[2]clip_image008[2]clip_image012[1]clip_image010[2]clip_image011[3]clip_image006[3]clip_image013clip_image008[3]clip_image014clip_image010[3]clip_image013[1]
Video Analog adalah Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik. Video Digital adalah juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image015clip_image016
olehsam 1

Teknik Penyuntingan Video
Teknik Linear dilakukan dengan memotong -motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga mengguna kan dua player bila kita ingin memasukan effect, sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong -motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.
clip_image018
Format dalam kamera video dibagi atas 2 bagian :
1. Analog format yang terdiri dari standar VHS,VHS -C, Super VHS, Super VHS-C, 8mm, Hi-8
2. Digital format yang terdiri dari MiniDV,Digital8, DVD
Komputer yang dianjurkan untuk editing video terdiri dari :
1. PC sekelas P4 atau AMD Athlon, sebaiknya menggunakan teknologi Hyper Trading.
2. Capture Video Card dan Port, Contoh : Pinacle, Po rt Fire Wire IEEE 1394, USB2, digunakan untuk proses transfer dari camcoder ke PC.
3. Kabel Firewire atau USB
4. Harddisk, untuk pengolahan Video Intensif lebih baik menggunakan SCSI Harddisk, sedangkan untuk yang standar gunakan saja HDD serial ATA, Putaran HDD minimal 7200 rpm.
5. Sound Card, VGA card, CD-ROM dan CD-RW/DVD-RW
Performa video kamera (camcoder) dilihat dari :
1. Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak yang telah direkam
2. Titik lemah resolusi = menetukan nilai yang horizontal dan vertikal, dan hanya sedikit menguji warna warni
3. White balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true color
4. Menghitung noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam decibel (dB), semangkin tinggi nilai dBnya berarti semangkin tinggi noise distance dan sem akin baik pula gambar videonya
5. Cahaya sensitif = Berapa lama waktu yang dibutuhkan camcoder untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula setting diafragma otomatisnya
6. Kompresi kontra kerugian = Perbeda an antara rekaman dengan aslinya
7. Kualitas gambar dalam uji ketahanan
Macam-Macam Kamera Video
Macam-macam video dilihat dari fungsinya dapat dibedakan menjadi :
1. Camera Standar Broadcast
2. Camera Semi Broadcast
3. Camera Home Use
4. Camera handy Cam
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 2
clip_image019
clip_image021
Pembagian berdasarkan format kamera video
clip_image023
1. Camcoder
Product Information
1/6" CCD imager with 290K effective pixels, 20X optical zoom lens with 990X digital zoom, 2.5" touch panel SwivelScreen LCD display, Memory Stick slot
2. Camcoder MiniDV Product Information
1/6” Advanced HAD CCD imager with 340K effective pixels, 20X optical zoom lens with 800X digital zoom, Carl Zeiss Vario-Tessar lens, 2.5” touch panel SwivelScreen LCD display
3. Camcoder DVD Product Information
1/6" Advanced HAD CCD imager with 800K Pixel still image capabilities, 20X optical zoom lens with 800X digital zoom, Carl Zeiss Vario -Sonnar lens, 2.5" touch panel Wide Hybrid LCD display
clip_image025
Jenis/type lain dari Handycam :
clip_image027
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image028clip_image029
olehsam 3

clip_image031
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 4
clip_image032
Bagian-Bagian Kamera Video
clip_image034
Bagian-bagian Kamera video :
1.Penutup lensa12.Tombol lampu
2.Layar LCD13.Tombol untuk memilih kualitas warna
3.Tombol pembuka layar LCD14.Lensa
4.Tombol volume15.Mikrophone/mike
5.Batery16.Lampu tanda merekam
6.Pengunci batery17.Infrared (merekam di tempat gelap)
7.Tombol power18.Tombol control vidio
8.Tombol start/stop merekam19.Tombol pengunaan lampu
9.Jek memasukan listrik dari adaptor20.Tombol FADER
10.Tempat memesang tali handy camera21.Tombol BACK LIGHT
Lensa22.Tombol FOCUS
11.Informasi batery
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image035clip_image036
olehsam 5

Type analog kamera video dibagi 2 (dua) bagian :
1. Bagian kamera
2. Bagian VCR
clip_image038clip_image040
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 6
clip_image019[1]
5.2 Mensetup dan Mengoperasikan kamera Video Dasar
Mengoperasikan Kamera Video
Langkah-langkah pengoperasian kamera video :
clip_image042
1. Lepas penutup lensa
2. Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke bawah
3. Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD, kemudian dibuka searah tanda panah. Secara otomatis viewfinder akan mati
4. Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop kembali untuk berhenti merekam
Langkah-langkah memasang kaset pada handy kamera adalah :
1. Tekan tombol pembuka searah dengan tanda panah dan buka penutupnya
clip_image044
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image028[1]clip_image029[1]
olehsam 7

2. Masukkan kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan bagian tengah belakang kaset
clip_image046
3. Setelah penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian tekan penutup kaset
clip_image048
SETUP PENGOPERASIAN KAMERA VIDEO
Begitu banyak merek dan type/seri kamera video yang ada saat sekarang. Terkadang seseorang merasa kesulitan atau kebingungan ketika menggunakan kamera video yang tidak biasanya dia pakai. Pada dasarnya pengoperasion kamera video adalah sama.
Ada prosedur yang harus diperhatikan oleh seorang cameramen ketika akan menggunakan kamera video.
Adapun prosedur yang harus diperhatikan tersebut adalah:
clip_image050
1. Cek apakah Battery packnya sudah terisi penuh atau tidak, jika tidak harus segera di Charge (Di isi kembali) dalam keadaan Batttery
terpasang di Camera / Video Handycam. Dapat pula
di lakukan Recharge di luar Camera /
Video Handycam bila ada alatnya.
(Sebaiknya memiliki Battery cadangan
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 8
clip_image051
clip_image0532. Siapkan Memory Stick Baru;DVD-R Sony
30min Atau Jenis lain yang Baru / kosong untuk di
gunakan. lalu masukkan kedalan Camera/ Video
Handycam(Sebaiknya memilikiMemory
ataupunCaset cadangan /memory
penyimpandata yang sudah banyak jenisnya
3. Lakukan pengecekan seluruh tombol–
tombol control yangada berfungsi atau tidak, bila
clip_image055
tidak tolong di laporkan ke Dive Shop bila masih dalam Garansi. Bisa pula dengan cara membeli yang baru.
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image035[1]clip_image056
olehsam 9

6. MENGOPERASIKAN KAMERA VIDEO
clip_image058
Pada dasarnya pengoperasioan kamera video itu mudah. Apapun mereknya secara prinsip adalah sama. Pada bagian ini nanti akan
banyak dibahas tentang bagaimana mengoperasikan kamera video khususnya Handycam dengan Merek Sony type SX44E
1. Menghidupkan power
Untuk menghidupkan camcorder anda saat layar LCD terbuka, tekan POWER.
clip_image060
2. Atur area geografis
clip_image062
3. Setting tanggal dan waktu
clip_image063
4. Menyiapkan media rekaman
Media perekaman yang dapat digunakan berbeda-beda (Memorry, kaset atau hardisk) tergantung pada camcorder yang kita pakai. Ikon berikut akan ditampilkan di layar camcorder Sony SX44E
clip_image065
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 10
clip_image019[2]
5. Memasukkan memory
Buka penutup, arahkan ujung tumpul kartu memori seperti ditunjukkan dalam ilustrasi, dan masukkan ke celah kartu memori hingga berbunyi klik.
clip_image067
6. Merekam Gambar
Langkah-langkah yang dilakukan ketika kita merekam gambar adalah:
a. Membuka penutup lensa
clip_image069
b. Bila tidak memakai tripod, kencangkan tali pegangan
clip_image071
c. Buka layar camcorder
Secara otomatis camcorder akan menyala, apabila tidak maka tekan tombol power
clip_image073
d. Tekan START/STOP untuk memulai merekam
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image035[2]clip_image056[1]
olehsam 11

clip_image075
Bisa juga menyentuh simbol bulat warna merah pada bagian kiri bawah LCD
clip_image077
Untuk berhenti merekam tekan kembali START/STOP, atau bias juga dengan menyentuh symbol bulat warna merah pada bagian kiri bawah LCD
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 12
clip_image051[1]
MENGISI DAN MERAWAT BATERAI SELAMA PENGAMBILAN GAMBAR
Kamera video dilengkapi dengan beberapa perlengkapan penting, yang masing-masing berperan sama pentingnya untuk kesuksesan perekaman video.
Bila semua petunjuk diikuti, kamera ini akan dapat menghasilkan video yang bernilai profesional. Penting untuk diperhatikan adalah beri perhatian yang penuh pada prosedur pemakaian dan raih pengetahuan tentang peralatan kamera video. Hal ini terlihat seperti pekerjaan yang menyita waktu dan tidak perlu, namun itulah yang membedakan antara seorang profesional dan seorang amatiran.
Akhirnya, selalu, selalu, dan selalu jaga peralatanmu – bila Anda memeliharanya dengan baik, alat ini akan bertahan lebih lama dan akan menjadi perlengkapan terbaik untuk Anda. Peralatan ini dapat menghasilkan bukti yang Anda perlukan untuk membuat sebuah dokumentasi yang bernilai lebih.
Baterai
Sebelum menggunakan kamera video , pastikan selalu memiliki cukup persediaan tenaga baterai. Baterai kamera mendapat tenaga dari alat pengisi ulang yang dapat digunakan kapan saja dengan cara penggunaan yang sederhana.
Setiap baterai memerlukan waktu 1,5 sampai 2 jam untuk mengisi ulang sampai penuh, dan pada kondisi normal pemakaian, baterai ini dapat bertahan antara 2 -8 jam.
Pengertian Baterai Kamera
Baterai adalah salah satu dari sumber energi dan sangat penting bagi penggunaan kamera digital. Produsen kamera digital mengunakan berbagai macam jenis baterai yang berpengaruh terhadap harga, ukuran serta kemampuan kamera
clip_image079
tersebut. Untuk jenis yang paling banyak digunakan saat ini, adalah baterai type Lithium dan type AA. Untuk type AA biasanya
digunakan baterai Alkaline. Berbeda dengan bateraiAAbiasa,
jenis Alkaline mempunyai kapasitaslebihbesaryangpada
kameradigital digunakanuntukLCDdan Flash. Namun,
penggunaan baterai Alkalinesebenarnyalebihdisarankan
untuk diganti dengan jenis NiMH yang mempunyai kapasitas lebih besar lagi dibanding Alkaline dan mempunyai kemampuan untuk di isi ulang. Sedangkan jenis baterai Lithium lebih menguntungkan dari segi berat dan ukuran, karena kamera yang menggunakan baterai type Lihtium biasanya didesign lebih compact dan lebih ringan dibanding kamera dengan baterai type AA.
Jika diperhatikan pada baterai Alkaline kemungkinan tidak terlihat berapa besar kapasitas yang tertulis pada baterai, sedangkan pada NiMH terlihat jelas berapa besar kapasitas yang dapat disimpan oleh baterai tersebut. Ketika baterai memberaikan power kepada peralatan elektronik yang memerlukan energi yang besar seperti kamera digital, peralatan komputer, portable music player sebuah baterai Alkaline hanya akan memberikan sebagian dari kapasitasnya. Sedangkan pada baterai NiMH atau NiCd, baterai tersebut memberikan lebih banyak kapasitasnya dan besarnya mendekati kapasitas maksimum pada peralatan elektronik yang rakus energi. Itu berarti pada kamera digital, sebuah NiMH dengan kapasitas 1800 mAh dapat memberikan lebih banyak foto dibanding sebuah baterai Alkaline yang mempunyai kapasitas
2800 mAh.
Baterai recharger NiCD, NiMH dan Lithioum (Li -ion)
Tipe baterai isi ulang dibagi dalam tiga kategori umum: nickel cadmium (NiCd), nickel metal- hydride (NiMH), dan lithium-ion (Li-ion). Ada juga tipe lithium polymer (Li-poly) yang supertipis, namun mahal dan jarang ada di pasaran.
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image035[3]clip_image036[1]
olehsam 13

Baterai NiCd merupakan jenis tertua, paling tahan banting, namun berat dan volumenya paling besar. Baterai jenis ini sudah tidak lagi banyak digunakan pada kamera karena dianggap tidak praktis. Baterai NiCad sangat rentan efek memori. Maksudnya, baterai hanya mengisi ke tingkat dimana baterai terakhir di-discharge, akibat proses akumulasi gas yang terperangkap dalam plat sel baterai. Jika baterai di-discharge hingga 30 persen dan di recharge, maka baterai hanya akan mengisi energi yang terpakai tadi (30 persen) yang dilanjutkan dengan penyusutan volume "gas" yang terperangkap.
Cara terbaik untuk menghilangkan efek memori dan membuang sisa gas
terperangkap adalah dengan melakukan "burping", atau mengkondisikannya.
Maksudnya, menghabiskan seluruh isi baterai pada kamera hingga benar - benar kamerea mati dan melakukan re-charging.
NiMH merupakan pengembangan dari NiCd, dibanding NiCd dengan volume sama, kapasitasnya jauh lebih besar. Namun, seperti halnya NiCd, NiMH juga rawan terhadap memory effect meski tidak sebesar NiCd. Beberapa produsen baterai bahkan menyatakan NiMH produknya bebas memory effect.
Fenomena ini muncul saat baterai yang belum habis dipakai sudah di-charge ulang.
Bila dilakukan berkali-kali baterai dapat kehilangan kapasitasnya dan hanya
mampu menampung sedikit daya saja sebelum dengan cepat habis. Memory effect dapat dihilangkan dengan mengosongkan baterai sampai habis sebelum mengisi ulang.
Li-ion (Lithium) merupakan teknologi terbaru dalam baterai kering isi ulang, lebih ringan dan lebih besar kapasitasnya dari NiMH. Ia juga tidak akan mengalami memory effect hingga Anda bebas mengisi baterai jenis ini kapan saja dan di mana saja. Namun, ia juga paling rentan dengan berbagai macam masalah.
Kata mAh merupakan satuan kapasitas baterai isi ulang. 500 mAh berarti bila baterai dibebani
125 mA (mili amper), ia dapat bertahan 4 jam. Atau 1 jam pada 500mA. Makin besar nilai mAh sebuah baterai berarti ia akan dapat dipakai lebih lama sebelum perlu di-charge ulang. Angka 1.2 V menyatakan besarnya voltase baterai. Pastikan voltase baterai ini sama dengan spesifikasi kamera Anda.
Untuk battery baru, disarankan untuk melakukan proses charging (isi) dan discharging (membuang) setrum 2 sampai 5 kali hingga battery mencapai kapasitas maksimalnya. Cara melakukan discharging dengan menggunakan baterai tersebut sampai tidak bisa digunakan
lagi dikamera. Pada alat charger tertentu, disediakan fasilitas untuk discharge baterai. Biasanya fasilitas yang disediakan pada alat ini cukup aman, karena proses pengosongan hanya terjadi sampai batas yang aman.
Setiap 10-15 kali siklus isi ulang baterai NiMH, kosongkanlah baterai hingga habis sama sekali sebelum mengisi ulang. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan "bibit-bibit" memory effect yang mungkin timbul.
Jangan sekali-kali mengosongkan baterai dengan bola lampu dan kabel hingga lampu mati. Ini akan dapat merusak sel baterai yang paling lemah (reversal effect), dan pada gilirannya merusak semua sel. Sisakan setidaknya 1V per sel baterai, pantaulah terus-menerus karena voltase baterai akan turun dengan tiba-tiba. Bila Anda tidak memiliki alat untuk itu, lebih baik jangan lakukan. Mengosongkan dengan kamera adalah cara terbaik, karena ambang batas aman pasti tidak kelebihan.
Beberapa produsen baterai NiMH menyatakan bahwa baterainya bisa di recharge lebih dari
500 kali, namun bila baterai NiMH telah mencapai 400 kali siklus isi ulang, perlu dipersiapkan untuk penggantian baterai tersebut, karena walaupun masih bisa digunakan, biasanya kapasitasnya sudah menurun dan berarti masa pakai sebelum diisi ulang sudah berkurang.. Baterai Li-ion dapat rusak dengan mendadak jika rangkaian di dalamnya rusak.
Untuk membuang baterai yang sudah tidak digunakan, sebaiknya berhati-hati karena kandungan kadmiumnya bisa mencemari tanah.
Self Discharge
Salah satu yang perlu diperhatikan pada penggunaan baterai charge NiCad dan NiMH adalah
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 14
clip_image080
'self discharge', yaitu berkurangnya kapasitas yang terdapat pada battery walaupun tidak digunakan. Jumlah/persentasi self discharge pada masing-masing baterai berbeda-beda, tapi bisa diperkirakan sekitar beberapa persen (1 sampai 3%) perhari dari kapasitas maksimumnya dan pada suhu 70 derajat Fahrenheit.
Penempatan baterai NiMH pada temperator yanglebih rendahakan sedikit membantu mengurangi
efek selfdischarge. Ada yang menyebutkan apabilabateraiNiMHdibekukan (dingin) dalam 1 bulan sisa
kapasitasbaterai masih ada 90% sejak terakhir di recharge.Tapi sebelum digunakan, baterai NiMH yang
dibekukan tersebut harus dikembalikan dulu pada suhu ruangan yang normal. Jadi setelah kita men-charge baterai NiMH, sebaiknya disimpan pada suhu yang dingin untuk mengurangi efek self dischargenya.
Disarankan untuk me-recharge lagi baterai yang sudah disimpan dalam jangka waktu yang lama sebelum di gunakan. Berbeda dengan baterai Alkaline, jika baterai Alkaline disimpan pada suhu ruang normal, efek self discharge yang terjadi kurang dari 2% per tahun. Sehingga walaupun disimpan dalam jangka waktu yang lama, kapasitas baterai Alkaline nyaris tidak akan berkurang dari semula. Sebagai catatan, jika baterai Alkaline disimpan pada suhu 85 derajat Fahrenheit, efek self discharge hanya sekitar 5% pertahun, tapi pada 100 derajat Fahrenheit, efek self discharge baterai Alkalin sekitar 25% pertahun. Jadi apabila kita tinggal pada lokasi yang cuacanya sangat panas, disarankan untuk menyimpan baterai Alkalin pada ruang pendingin untuk menghindari efek selft discharge, walaupun persentasinya sangat kecil sekali dibandingkan efek self discharge pada baterai NiMH dalam kondisi suhu yang sama.
Baterai Lithium juga hampir sama dengan baterai Alkaline, efek self dischargenya sangat kecil dibandingkan dengan baterai NiMH, sehingga jika kita charge penuh dan disimpan pada suhu ruang normal pada waktu yang lama, kapasitanya juga tidak akan banyak berkurang. Tapi sampai saat ini untuk ketiga jenis baterai tersebut (Alkaline, NiMH, dan Lithium) baterai NiMH harganya memang lebih murah dibanding yang lainnya. Jadi dipertimbangkan saja menggunakan baterai jenis yang mana dan disesuaikan dengan peralatan yang akan digunakan.
1. Merawat Baterai Kamera Video
Setelah memahami karakteristik battery charger di atas maka cara merawat Battery di bawah akan mudah dipahami mengapa harus begitu.
clip_image082
a. Pada saat battery baru, biasanya dia sudah mengandung
muatan sedikit sehingga bisa dipakai untuk menyalakan pesawat walau sebentar. Jangan langsung di charge!, tapi kosongkan dahulu dengan jalan menggunakan pesawat lalu dilanjutkan menggunakan R(esistor): 5 Ohm/5W atau gunakan lampu rem mobil 25 W/12 V. Hubungkan ke dua kaki R pada ke dua kutub battery yang biasanya
terhubung ke beban Ponsel/HT, jadi battery harus dilepaskan dari pesawat, bila dilihat ada 4 kutub, maka kutub-kutub yang di pinggir itulah yang dimaksud. Tujuannya agar semua molekul menjadi kosong muatannya. Lamanya waktu pengosongan relatif, tapi sebagai indikasinya biasanya R nya yang mula-mula panas
lama kelamaan menjadi dingin. Baru setelah itu battery boleh di charge sa mpai penuh. (Nilai 5 Ohm ini cocok buat battery Ponsel/HT yang besarnya berkisar 3.6 V – 9.6 V. Bila tegangan battery lebih besar dari ini, nilai R nya bisa ditambahkan sedikit agar tidak terlampau panas.)
b. Selalu bila battery dipakai pesawat telah mencapai indikasi battery-low, lepaskan dari perangkat, lakukan pengosongan seperti butir no. 1 di atas, baru boleh di charge. Yang penting prinsipnya jangan mengisi battery kalau tidak benar-benar kosong dulu.
c. Jangan menggunakan/menyalakan pesawat sambil di charge batterynya, karena akan terjadi arus forward dan reverse bergantian pada battery yang tidak kosong, sehingga mudah terjadi memory effect. Selain itu bila pesawat nyala/dipakai arus yang ditarik dari charger cukup besar sehingga charger menduga battery belum penuh, akibatnya charger terus-menerus on walaupun sebenarnya battery-nya sudah penuh, akibatnya akan merusak battery tersebut.
d. Untuk charger yang tidak otomatis, misalnya charger battery satuan (@ 1,2 V) kita harus perhatikan peraturan waktu charging battery sesuai dengan kapasitas battery dan chargernya. Misalnya
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image028[2]clip_image083
olehsam 15

kapasitas battery 1500 mAH sedangkan arus charging-nya
100 mA, maka perlu (1500:100) = 15 jam lebih sedikit. Terlampau lama mininggalkan battery pada chargernya akan menimbulkan memory effect.
e. Jangan mengosongkan battery dengan cara menghubung singkat, karena arus besar sekali yang mengalir dalam battery bisa mengakibatkan ledakan, api dan putusnya
jalur di dalam battery, apalagi kalau muatan battery sedang penuh. Kalau muatan battery hampir kosong di tandai dengan beban R yang telah dingin, ke dua kutub
battery boleh bahkan di anjurkan untuk di hubung singkat, karena lebih membersihkan muatan yang tersisa.
Bila kita rajin mengikuti petunjuk tersebut di atas, sampai 3 - 4 th. Battery akan tetap prima, lumayan buat menghemat devisa dan mengurangi stress akibat jengkel karena battery cepat habis. Bila pemakaian pesawat tidak boleh terputus maka diperlukan battery cadangan selama proses di atas.
Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan kamera, perawatan yang baik dapat memperpanjang usia pemakaian baterai kamera. Berikut beberapa
hal yang perlu diperhatikan:
a. Jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk dan kering.
b. Jangan mencharge baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai terisi penuh segera cabut.
c. Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama.
Dipakai ataupun tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka baterai perlu diisi kembali.
d. Lepaskan baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka waktu lama.
e. Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan baterai dengan merek yang berbeda-beda.
2. Charging Time
Ada berbagai macam jenis alat charger yang digunakan untuk mengisi ulang baterai NiMH atau NiCd yang kapasitasnya habis. Alat-alat tersebut mempunyai berbagai macam sensor untuk membatasi kelebihan kapasitas (overcharge) yang dapat mengakibatkan sel baterai tersebut rusak dan kemampuan penyimpanannya berkurang. Sensor dalam bentuk timer, biasanya ini sudah disesuaikan satu paket dengan jenis baterainya, sehingga dari awal.
charging sampai waktu tertentu, alat charger ini dapat menghentikan pengisian sehingga menghindari overcharge. Ada juga dalam bentuk microprocessor yang biasanya disebut oleh produsen sebagai smart rapid charger, yaitu dapat menghitung dengan tepat berapa sisa kapasitas baterai sebelum alat tersebut berhenti men-charge baterai. Kadang alat ini juga dilengkapi dengan detektor suhu baterai yang berfungsi juga untuk membantu mengendalikan charging baterai. Trickle charge, adalah kemampuan alat charger untuk memberikan ampere secara sedikit-sedikit ke baterai NiMH akibat dari efek self discharge (keterangan tentang self discharger diatas). Kemampuan ini berguna untuk menjaga agar baterai selalu dalam kondisi penuh dan siap pakai, walaupun dibiarkan dalam jangka waktu yang lama di alat charger.
Terdapat juga alat charge yang manual, untuk alat ini sebenarnya hampir sama dengan alat charge yang menggunakan sensor, tapi bedanya perlu diperhitungkan dengan tepat sehingga tidak terjadi overcharge, karena alat ini akan men-charge terus selama belum dimatikan, jadi tidak ada indikator baterai sudah penuh. Namun apabila charging timenya tepat dan tidak melebihi hitungan maksimum, maka penggunaan alat ini cukup aman, tapi biasanya arus yang diberikan cukup kecil (untuk menghindari overcharge) sehingga diperlukan waktu lama agar baterai bisa terisi penuh.
Untuk charging Time pada masing-masing jenis alat charge sebenarnya mempunyai perhitungan dasar
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 16
clip_image019[3]
yang dapat dihitung dengan rumus ideal sebagai berikut :
mahB = Kapasitas Maksimum Baterai
mAhC = Bersarnya Amper perjam yang diberikan charger
th = Total Waktu dalam Jam th = mAhB /
mAhC
Jadi, jika baterai 1800 mAh dan Ampre Chargernya 100 mAh, berarti :
1800 / 100 = 18 jam
Waktu yang diperlukan untuk chargingnya pada kondisi ideal adalah 18 jam.
Penting !
Hindari untuk membawa baterai AA NiMH / NiCd dan disimpan pada kantong baju atau celana (atau dibawa dengan sembarangan), pada keadaan tertentu baterai tersebut dapat berhubungan singkat satu dengan yang lain dan itu dapat menyebabkan panas dan bahkan menyulut api didalam kantong.
3. Cara mengisi batreai camcorder Sony SX44E
a. Matikan camcorder dengan menutup layar LCD
b. Pasang baterai pada tempatnya sedem ikian rupa sampai berbunyi klik
c. Siapkan adaptor AC, kabel power dan steker DC Koneksikan power pada outlet dinding, steker DC pada Jack DC IN Pastikan indikator pengisian baterai menyala
clip_image085
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image028[3]clip_image083[1]
olehsam 17

MENGOPERASIKAN KAMERA
Meskipun kelihatan sepele, mengoperasikan kamera bukanlah pekerjaan yang mudah untuk orang yang belum mengetahui tekniknya. Bagi para pemula terkadang rekaman gambar yang dihasilkan kurang bias dinikmati. Entah gambar yang bergoyang-goyang (tidak stabil), perpindahan obyek yang terlalu cepat dan lain sebagainya.
Agar mendapatkan hasil yang maksimal, beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam mengoperasikan kamera adalah:
clip_image087
Selain itu beberapa fungsi yang dapat membantu dan sangat berguna dalam merekam
film/gambar adalah:
1. Fungsi pembesaran
Kita dapat memperbesar gambar hingga 60X ukuran aslinya dengan tuas pembesaran. Kita juga dapat memperbesar gambar dengan menggunakan media yang ada pada LCD dengan menyentuh symbol W/T
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 18
clip_image080[1]
2. Memilih mode rekaman
Kita dapat memilih mode perekaman untuk merekam film dari 3 level (LP, SP dan HQ)
clip_image089
3. Menggunakan lampu video
Apabila situasi dan kondisi cahaya tidak mendukung, kita bias memanfaakan lapu video yang tersedia dalam camcorder. Disarankan pada jarak 30 cm hingga 150 cm.
clip_image091
4. Mengatir eksposur
clip_image093
5. Merekan dengan mode cermin
Untuk merekam dengan mode cermin hal yang perlu kita lalukan adalah membuka panel LCD sebesar 90 derajat kearah camcorder, kemudian diputar 108 derajad hingga kearah lensa
clip_image095
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image096clip_image016[1]
olehsam 19

MENATA KABEL-KABEL KAMERA
Dalam proses pembelajaran maupun proses pengambilan gambar shooting video umumnya menggunakan kamera video yang dilengkapi berbagai jenis kabel, mulai dari:
1. Kabel Charger
2. Kabel USB
3. Kabel Video
4. Kabel Audio
5. Dll
Penataan kabel kamera video mungkin tidak terlalu sulit, tetapi harus tetap di perhatikan agar proses pengambilan gambar shooting video berjalan lancar. Karena dalam penataan kabel kamera haruslah diletakkan pada posisi yang tepat dan pada tempat-tempat yang tidak membahayakan ketika proses pengambilan gambar shooting tengah berlangsung.
Bila kurang berhati-hati maka akan menyebabkan hal yang fatal, dikarenakan resiko terlilitnya kabel-kabel kamera video yang begitu banyak dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan (mengganggu dalam hal proses shooting).
Contoh Kabel Untuk Sambungan
clip_image097
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 20
clip_image080[2]
clip_image099
1. Memilih dan menyiapkan kabel kamera video
a. Kabel dipilih dan dikenali kesalahan serta kerusakannya, untuk kemudian dilakukan perbaikan yang sesuai menurut tingkat keahlian. Agar nantinya ketika digunakan kabel tidak membahayakan ketika ada bagian-bagian yang terkelupas atau kesalahan pada peletakannya.
b. Penanganan, perbaikan dan perakitan kembali kesalahan kabel sesuai syarat
keselamatan dan instruksi pabrik yang sesuai. Baca kembali buku petunjuk pengoprasian kamera video, biasanya didalamnya terdapat tata cara memasang kabel- kabel kamera video saat shooting maupun capturing video.
c. Dipastikan bahwa semua kabel dapat beroperasi dan tersedia pada lokasi dan waktu yang benar saat pengambilan gambar.
2. Menangani kabel kamera video
a. Dipastikan sumber tenaga cocok dan tersedia, pilihlah sumber tegangan yang aman agar kabel kamera yang terjulur tidak terlalu panjang.
b. Penggunaan rencana kamera dan informasi kabel untuk memastikan tempat-tempat kabel dan larinya kabel. Perhatikan kabel-kabel kamera yang terjulur, agar tidak membahayakan ketika proses shooting tengah berlangsung.
c. Penentuan tempat, lari dan panjangnya kabel sesuai antisipasi gerak kamera dan persilangan kabel diperkecil.
d. Penggambaran denah kabel untuk menghindari terjadinya simpul atau pelintiran saat digunakan. Jangan sampai kabel yang terjulur terlilit satu sama lain.
e. Penguluran kabel power dari kontaktor menuju kamera.
f. Kabel diamankan untuk menghindari ketegangan olokan dan pencongkelan.
g. Rute kabel dipastikan dan teratur, sehingga unit pengendali kamera, kabel gantung, kabel julur landai telah lengkap sesuai dengan rencana gerak kamera dan terpenuhi dengan cara yang aman.
h. Semua kabel kamera dipastikan berasal dari titik outlet yang benar menuju ke kamera
dan dipastikan tidak merintangi kamera yang digunakan pada pembuatan produksi.
i. Dipastikan bahwa kabel kamera yang dipa sang telah berfunsi dan tidak membahayakan personel yang terlibat dalam pembuatan film atau masyarakat umum.
3. Mengungari kabel kamera video

Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image035[4]clip_image100
olehsam 21

a. Semua kabel dijulurkan dan dipastikan kabelkabel tersebut digulung untuk menghindari ketegangan dan kerusakan.
b. Kabel-kabel dipastikan melingkar bebas dari keruwetan dan cukup aman. Janga
sampai kabel terlihat ruwet/terlilit agar tidak menyulitkan dalam pengoprasian kamera video.
c. Kabel dikemas dalam keadaan bersih dan aman untuk menghindari kerusakan dan siap untuk dipindahkan bila perlu.
d. Pelaporan dan dokumentasi kabel yang r usak dan perlu perawatan pada personil yang
relevan.
e. Pekerjaan lapangan ditinggalkan dalam keadaan seperti semula, dipastikan tidak ada akibat merugikan pada pekerjaan lapangan itu.
Penataan kabel kamera video mungkin tidak terlalu sulit, tetapi harus tetap di perhatikan agar proses pengambilan gambar shooting video berjalan lancar. Karena dalam penataan kabel kamera haruslah diletakkan pada posisi yang tepat dan pada tempat-tempat yang tidak membahayakan ketika proses pengambilan gambar shooting tengah berlangsung. Disamping
itu, kita juga harus mengetahui jenis-jenis kabel kamera dan fungsinya masing-masing, agar nantinya tidak keliru dalam hal pemasangan atau penyambungan.
Bila kurang berhati-hati maka akan menyebabkan hal yang fatal, dikarenakan resiko terlilitnya kabel-kabel kamera video yang begitu banyak dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan (mengganggu dalam hal proses shooting). Penggunaan kabel kamera juga harus sesuai kebutuhan, bila tidak terlalu penting, kurangi penggunaan kabel-kabel yang tidak digunakan. Agar terlihat rapid an mudah dalam penggunaan kamera video.
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 22
clip_image101
Pengambilan Gambar
Macam sudut pengambilan gambar adalah :
1. Normal Angle
2. Hight Camera Angle
3. Low Camera Angle
4. Bird Eye View
5. Subjective Camera Angle
6. Objective Camera Angle
Macam bidang pandangan pada saat perekaman gambar adalah :
1. ELS ( Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungan nya dengan latar belakang
clip_image103
Biasanya dalam ukuran ini tokoh jarang terlihat sebab yang ingin diperlihatkan adalah tempat kejadian secara luas. Sehingga banyak pembuat film yang membuat shot dengan elemen visual tempat -tempat yang dikenal oleh masyarakat seperti Monas yang menunjukkan Jakarta, Patung Liberty yang menunjukkan New York dan lain sebagainya
2. LS (Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
clip_image105
Biasanya dibuat untuk menunjukkan suasana lingkungan dari tokoh film tersebut, seperti gambar yang terlihat dimana terdapat suasana ru ang kantor dan suasana panggung terbuka.
3. MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image106clip_image107
olehsam 23

clip_image109
Sering dikenal dengan Ukuran ini sebenarnya digunakan pada film-film western (koboi) dan fungsinya adalah agar pistol yang ada di bawah pinggang sang koboi dapat terlihat jelas oleh penonton, sebab kalau menggunakan Full Shot maka pistol tersebut dianggap terlalu jauh.
4. MS (Medium Shot)
Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama
clip_image111
Tidak memiliki variasi sebab hampir seluruh type of shot yang menggunakan medium diambil ke Long Shot atau ke Close Up. Oleh karena itu type of shot ini memiliki keunikan sendiri
yaitu bahwa gestur tokoh terlihat lebih jelas namun lingkungannya hampir tidak terlihat, jadi pusat perhatian penonton diarahkan pada gerak tubuh tokohnya saja.
5. MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televisi
clip_image113
6. CU (Close UP)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 24
clip_image101[1]
clip_image115
Banyak pembuat film yang memanfaatkan ukuran ini untuk memperlihatkan ekspresi wajah si tokoh dengan lebih jelas, baik marah, sedih, gembira dan lain -lain.
7. BCU ( Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya
clip_image117
8. ECU ( Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat detilnya.
clip_image119
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image015[1]clip_image016[2]
olehsam 25

Gerakan kamera yang dapat dilakukan dalam pengambilan gambar adalah :
1. Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)
Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)
2. Tilt, Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya Tilt up : mendongak ke atas
Tilt down : mendongak ke bawah
3. Dolly, Track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek Dolly in : mendekati subyek
Dolly out : menjauhi subyek
4. Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.
Pedestal up : kamera dinaikan
Pedestal down : kamera diturunkan
5. Crab adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan s ubyek yang sedang berjalan.
Crab left (bergerak ke kiri) Crab right ( bergerak ke kanan)
6. Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya
7. Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara opti c, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya
Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot

DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 26
clip_image120
CAMERA ANGLE
Setelah kita mengenal ukuran bingkai dalam membuat film, maka selanjutnya kita juga wajib mengenal dimana seorang pembuat film meletakkan kameranya atau dikenal dengan Camera Angle (sudut pengambilan kamera). POSISI CAMERA ANGLE
clip_image122
Eye Level
Angle disebut eye level apabila tinggi mata tokoh / suatu benda dianggap sejajar dengan lensa kamera. Secara psikologis angle ini menganggap sejajar para tokoh
clip_image124
High Angle
Apabila tinggi mata tokoh / suatu benda lebih rendah dari lensa kamera dan pada variasi paling ekstrem disebut Bird Eye View atau Top Anlge. Secara psikologis angle ini menganggap rendah tokoh.
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image035[5]clip_image100[1]
olehsam 27

clip_image126
Top Angle / Bird Eye View
clip_image128
Low Angle
Apabila tinggi mata tokoh / suatu benda lebih tinggi dari lensa kamera dan pa da variasi paling ekstrem disebut Frog Eye View / Worm Eye View
clip_image130
Frog Eye View / Worm Eye View
clip_image132
Canted Angle / Crazy Angle / Dutch Angle
Namun selain ketiga angle di atas, ada satu macam angle lagi yang biasa digunakan untuk men ggambarkan keadaan yang tidak stabil. Posisi kamera sebenarnya bisa menggunakan ketiga angle yang ada, namun dibuat
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 28
clip_image133
miring ke kiri atau ke kanan (tidak seimbang / tidak tegak lurus dengan subjek). Umumnya pembuat film menggunakan angle ini untuk menunjukka n perasaan yang sedang tidak stabil, misalnya gundah, galau dan lain sebagainya.
clip_image135
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image136
olehsam 29

MENGOPERASIKAN CLAPPERBOARD
clip_image138
Tentunyakitapernahmelihatpengambilangambar
sebuahfilm,baikyangsungguhan ataupun versi
rekayasadalamacara TV dan film. Pada tiap awal sebuah
adegan,selaluada seorangkrufilm yang menghadap
kamera yang menyampaikan informasi mengenai adegan yang akan diambil menggunakan sebuah papan. Papan tersebut biasanya memiliki semacam jepitan yang terletak
di bagian atasnya, seperti sebuah gunting, dan
mengeluarkan suara `clap` saat keduanya saling diketukkan.
Clapperboard, itulah benda yang dimaksud. Disebut demikian karena suara yang dihasilkannya seperti orang yang melakukan clap (tepuk tangan). Benda ini digunakan dalam tiap kali rekaman film, video, atau TV untuk kemudahan video editing dan juga penyelarasan suara dengan video. Penggunaannya biasanya diiringi dengan pernyataan dari kru film tentang detail adegan yang akan diambil, sembari mengayunkan clapperboard ke depan kamera.
Kenapa benda ini menjadi sangat penting dalam produksi sebuah film? Karena clapperboard
digunakan sebagai rujukan tanda untuk editor film baik dari aspek gambar, ataupun suara. Dengan adanya suara "clap", sound editor akan menggunakannya untuk menyelaraskan audio yang diambil dengan video-nya. Mungkin kita belum tahu, pada produksi film berbudget tinggi, track audio direkam terpisah dengan track video, sehingga perlu penyelarasan yang tepat saat proses editing untuk menghasilkan film yang baik.
1. Pengertian clapperboard
Dalam film dan produksi video, clapperboard adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk
membantu dalam sinkronisasi gambar dansuara, selainitu, clapperboard yang digunakan untuk
memilih dan menandaiadegan
tertentu dan mengambil direkam selama produksi.
Banyak nama lain yang umum digunakan, termasuk anakgenta,
papan, batu tulis, papan batu tulis, sabaksync, batutulis
waktu, tongkat, papan, dan spidol. Thebertepuk
"tajam"kebisinganyang
clapperboard membuat dapat diidentifikasi dengan mudah pada
jalur audio, dan menutup dari clapstick dapatdilihat padajalur
visual terpisah. Kedua lagu dapat tepat disinkronisasidengan
mencocokkan suara dan gerakan. Ketika suara film dan gambar
berada di luar sinkronisasi, ini dikenal sebagai tutup bibir.
clip_image140
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 30
clip_image133[1]
The clapperboard atau papan batu tulis adalah kombinasi dari batu tulis papan tulis yang diselenggarakan informasi mengidentifikasi adegan berikutnya dan clapstick yang yang digunakan untuk menyelaraskan suara dan gambar. Pada hari-hari awal film, satu orang akan menyelenggarakan sebuah batu tulis bagi kamera dengan informasi tempat, sementara yang lain bertepuk berengsel dua tongkat bersama di depan kamera [1] Kombinasi keduanya ke dalam satu unit. Membuatnya lebih mudah bagi hanya satu orang untuk menangani pekerjaan kedua.Sebuah clapperboard berisi angka dan garis LED berwarna pada tongkat.
Clapperboards tradisional digunakan untuk terdiri dari kayu dan batu tulis clapstick berengsel terpasang ke puncak batu tulis. Namun, clapperboards modern saat ini umumnya menggunakan sepasang tongkat kayu papan tulis atau papan tulis di atas kaca akrilik transparan yang tidak memerlukan pencahayaan tambahan dari sisi kamera untuk dapat dibaca. Beberapa versi juga backlit. papan tulis Smart mahal elektronik versi kode SMPTE waktu dengan nomor LED. The clapsticks garis diagonal disisipkan tradisional hitam dan putih dalam rangka untuk memastikan visual yang jelas bertepuk di hampir semua kondisi pencahayaan, tapi dalam beberapa tahun terakhir tongkat dengan garis- garis warna dikalibrasi juga menjadi tersedia. Pada beberapa produksi terutama yang dibuat di digital domain, elektronik-superimposed versi clapperboard telah menggantikan sebuah hal yang nyata. Sebuah batu tulis clapperboard kayu tradisional.
2. Fungsi clapper board
clip_image142
Apa fungsi dari papan atau lebih dikenal dengan CLAPPERBOARDt? Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama.
Mulai dari durasi, nomor/nama adegan, tanggal pengambilan gambar, dan nomor urut
pengambilan gambar. Clapperboard adalah cara untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi.
Kita mungkin pernah melihat proses pengambilan gambar suatu film atau video klip di televisi. Dalam proses pengambilan gambar tersebut, kita akan
melihat seorang kru membawa sebuah papan yang diletakkan di depan aktor atau aktris dan mengatupnya ketika sutradara berteriak Action!!! Taukah kita apa fungsi dari papan tersebut?
Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama. Akan tetapi, ketika membuat film, gambar-gambar dan suaranya direkam secara terpisah. Gambar direkam
Draft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
clip_image015[2]clip_image016[3]
olehsam 31

pada film dengankamera, dan suaranya direkam ke dalam tape perkam analog digital yang terpisah
(atau akhir-akhir ini pada tape digital, seperti tape DAT). karena gambar dan suranyadirekam pada
2bagian yangberbea,kitamemerlukan carauntuk
menyelaraskannya.
Clapperboard adalah cara tradisionaluntukmenanganiproses peyelarasanatau sinkronisasi.
Bagian bawah clapperboard biasanya berupa papan yang digunakan untuk menuliskan adegan dengan
angka. Informasi ini membantu mengidentifikasi pengambilan gambar selamaproses editing..begitu
tape recorder dan kamera berputar, operator clapperboard menempatkanclapperboard didepan
kamera sehingga kamera dapat melihat, membaca adegannya.
3. Bagian clapperboard
Scene: Peletakan nomor adegan yang tertera
pada skenario.
Take: Menunjukan jumlah take yang dipakai.
Sound: Kotak ini menunjukan apakan
adegan yang
sedang
digarap mengunakan sound atau tidak.
Prod: Judul Film
Dir: Nama Sutradara
Date: Tanggal syuting
Camera: Nama penata kamera
Int dan Ext: Adegan dilaksanakan di
dalam atau di luar
clip_image144
DraftDraft modul Kompetensi Multimedia ”Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi”
Disusun olehsam 32
clip_image019[4]
Tips dan Trik Kamera Video
Merawat kamera video dilakukan dengan enam langkah berikut ini :
1. Jangan tingalkan kaset di dalam camcorder Anda saat tidak digunakan. Kaset bisa menyebabkan gesekan dan hal ini bisa mengakibatkan masalah pada proses merekam dan memutar
2. Jangan memasukkan kaset video dalam kondisi benar -benar dingin. Pelembab dari udara yang hangat dapat membut kaset menempel pada bagian drum sehingga merusak kaset dan dapat merusak video head
3. Jangan meninggalkan baterai di dalam camcorder saat tidak d igunakan. Beberapa camera menarik energi baterai dalam jumlah kecil, namun konstan sehinga dapat menghabiskan baterai
4. Jangan meninggalkan kaset camcorder di dalam mobil yang terkena udara panas
5. Jangan menaruh label pada kaset camcorder dimana label ini kemungkinan berlawanan dengan pembuka pintu kaset. Hal ini dapat menyebabkan kaset menyangkut di dalam kamera
6. Rawat handycam Anda dengan menyerahkannya pada teknisi untuk membersihkan tape head saat kotor. Perawatan semacam ini dapat membuat kamer a Anda lebih tahan lama
Yang harus diperhatikan dalam membeli kamera video adalah :
1. Cukup nyamankan anda memegang kamera tersebut
2. Apakah tersedia setting manual untuk fokus,aperture dan white balance
3. Berapa besar resolusi displaynya
4. Sebaik apakah image stabilizernya
5. Perlengkapan apa yang tersedia
6. Apakah diperlukan sebuah memory card untuk menyimpan foto
7. Apakah ada input analog dan digital
8. Apakah lensanya memiliki wide angle sejati
9. Apakah tersedia input untuk mikrophone d an headphone
10. Seberapa lama baterainya dapat bertahan
Bagaimana memilih Kamera Video dengan tepat perlu diperhatikan :
1. Teknologi Image Engine diantaranya LCD,CRT,LDP dan LCOS, pilihlah LCD
2. Resolusi SVGA,XVGA,SXGA dan UXGA, pilih resolusi yang tinggi SVGA
3. Brightness (pencahayaan) dengan ukuran ANSI Lumens, pilih dengan ANSI Lumens yang lebih besar
4. Koneksi mempengaruhi kualitas gambar VGA, RGB,RCA,S -Video,DVI, pilih yang paling lengkap
5. Ukuran (besar kecil) Kamera Video, pilih ukuran yang kecil
1.Pengertianclapperboard
clip_image146
Dalam film dan produksi video, clapperboard adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk membantu dalam sinkronisasi gambar dan suara, selain itu, clapperboard yang digunakan untuk memilih dan menandai adegan tertentu dan mengambil direkam selama produksi. Banyak nama lain yang umum digunakan, termasuk anak genta,papan, batu tulis, papan batu tulis, sabak sync, batu tulis
waktu, tongkat, papan, dan spidol. The bertepuk "tajam" kebisingan yang clapperboard membuat dapat diidentifikasi dengan mudah pada jalur audio, dan menutup dari clapstick dapat dilihat pada jalur visual terpisah. Kedua lagu dapat tepat disinkronisasi dengan mencocokkan suara dan gerakan. Ketika suara film dan gambar
berada di luar sinkronisasi, ini dikenal sebagai tutup bibir.
The clapperboard atau papan batu tulis adalah kombinasi dari batu tulis papan tulis yang diselenggarakan informasi mengidentifikasi adegan berikutnya dan clapstick yang yang digunakan untuk menyelaraskan suara dan gambar. Pada hari-hari awal film, satu orang akan menyelenggarakan sebuah batu tulis bagi kamera dengan informasi tempat, sementara yang lain bertepuk berengsel dua tongkat bersama di depan kamera [1] Kombinasi keduanya ke dalam satu unit. Membuatnya lebih mudah bagi hanya satu orang untuk menangani pekerjaan kedua.Sebuah clapperboard berisi angka dan garis LED berwarna pada tongkat.
Clapperboards tradisional digunakan untuk terdiri dari kayu dan batu tulis clapstick berengsel terpasang ke puncak batu tulis. Namun, clapperboards modern saat ini umumnya menggunakan sepasang tongkat kayu papan tulis atau papan tulis di atas kaca akrilik transparan yang tidak memerlukan pencahayaan tambahan dari sisi kamera untuk dapat dibaca.
Beberapa versi juga backlit. papan tulis Smart mahal elektronik versi kode SMPTE waktu dengan nomor LED. The clapsticks garis diagonal disisipkan tradisional hitam dan putih dalam rangka untuk memastikan visual yang jelas bertepuk di hampir semua kondisi pencahayaan, tapi dalam beberapa tahun terakhir tongkat dengan garis- garis warna dikalibrasi juga menjadi tersedia.
Pada beberapa produksi terutama yang dibuat di digital domain, elektronik-superimposed versi clapperboard telah menggantikan sebuah hal yang nyata. Sebuah batu tulis clapperboard kayu tradisional.
2.Fungsiclapperboard
Apa fungsi dari papan atau lebih dikenal dengan CLAPPERBOARDt? Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama. Mulai dari durasi, nomor/nama adegan, tanggal pengambilan gambar, dan nomor urut pengambilan gambar.
clip_image148
Clapperboard adalah cara untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi. Kita mungkin pernah melihat proses pengambilan gambar suatu film atau video klip di televisi. Dalam proses pengambilan gambar tersebut, kita akan melihat seorang kru membawa sebuah papan yang diletakkan di depan aktor atau aktris dan mengatupnya ketika sutradara berteriak Action!!! Taukah kita apa fungsi dari papan tersebut?
Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama. Akan tetapi, ketika membuat film, gambargambar dan suaranya direkam secara terpisah. Gambar direkam pada film dengan kamera, dan suaranya direkam ke dalam tape perkam analog digital yang terpisah (atau akhir-akhir ini pada tape digital, seperti tape DAT). karena gambar dan suranya direkam pada 2 bagian yang berbea, kita memerlukan cara untuk
menyelaraskannya.Clapperboard adalah cara tradisional untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi.
Bagian bawah clapperboard biasanya berupa papan yang digunakan untuk menuliskan adegan dengan angka. Informasi ini membantu mengidentifikasi pengambilan gambar selama proses editing.. begitu tape recorder dan kamera berputar, operator clapperboard menempatkan clapperboard di depan kamera sehingga kamera dapat melihat, membaca adegannya.
3.Bagianclapperboard
clip_image150
Scene : Peletakan nomor adegan yang tertera
pada skenario.
Take : Menunjukan jumlah take yang dipakai.
Sound : Kotak ini menunjukan apakan
adegan yang sedang digarap mengunakan sound atau tidak.
Prod : Judul Film
Dir : Nama Sutradara
Date : Tanggal syuting
Camera : Nama penata kamera
Int dan Ext : Adegan dilaksanakan di
dalam atau di luar





















































































































































































































































































































































Previous
Next Post »